Sabtu, 05 Oktober 2013

Anganku Tentangmu

Embun tipis menetes dibagasi
Mulai ku lukis canda tawamu di goresan pena
Canda yang selalu mengingatkanku
Canda yang ku kira itu sebuah kebiasaan
Tapi kini berubah menjadi kerinduan

Tak dapat ku menyentuhmu
Tak dapat ku melihatmu
Tapi dapat aku merasakan
Itulah alasan sampai kini ku bertahan
Meski bagimu selamanya terlupakan

Biarlah engkau tetap seperti angin
Tangisku tak kan tersentuh jemarimu
Atau sebuah permata yang indah
Meski kenyataannya tak dapat ku miliki

Aku percaya suatu saat nanti
Sosok sepertimu yang lain akan datang
Meski berbeda rupa....
Aku yakin itu yang terbaik

Lalu hanya kita berdua penuh cerita
Berdiri di padang rerumputan hijau luas
Perlahan kau dekap lembut tubuhku
Semakin erat,....
Hingga bibirmu terucap
“Aku bisa merasakan detak jantungmu”

Embun tipis menetes dibagasi
Perlahan mengering tak berbekas
Tergantikan cahaya menyilaukan mata
Yang menyadarkanku dari angan tentangmu

Puisi Ku Tanpa Rima

Dari sudut matamu
Dapat aku lihat saat berjalan
Indah, itu mungkin yang tampak dari kejauhan
Tanpa berpaling seanggun gadis idaman

Ku akui aku memang pengecut
Untuk menghampiri, menatap dan merabamu
Namun aku tak takut untuk nyatakan
Beribu kata cinta untukmu

Hanya disini aku bisa bersembunyi
Ku pandangi potret wajahmu di kaca jendela
Terlihat jelas senyummu hanya untukku kasih
Adakah kau merasakan hangatnya tatapanku ?

Suatu saat akan ku siapkan
Waktu yang tepat untuk nyatakan
Inilah aku yang kau cinta
Namun kali ini tanpa potret tanpa jendela

Dan bila itu semua waktunya telah tiba
Pastilah ku tetap ragu
Tak dapat aku menyusun
Semua kata-kata cinta ini untukmu

Oh..... kupandangi cermin di dinding
Mendadak potret wajahmu berubah menjadi sayu
Akan kecewakah saat semua kau tahu ?
Aku lelaki akulah lelakimu

Harapan indah menanti kita
Ku robek dan mulai ku buka mata
Tanpa sandiwara inilah aku yang baru
Akan kau temui di depan rumahmu

Tuk berpuisi ....